Kamis, 07 Juli 2011

IMAN itu YAKIN yang MUTLAK

Bukankah kita sepaham, bahwa …..

Bila kita mengaku mempercayai dan meyakini akan seseorang maka tentu kita telah mengenalnya dengan cukup baik, baik itu secara sifat, perkataan, maupun perbuatannya.

Tidaklah mungkin kita mengaku mempercayai dan meyakini akan seseorang sedangkan kita belum pernah mengenal sifat, perkataan, maupun perbuatannya.

Karenanya….

Pantaskah kita menyatakan percaya dan yakin akan Allah SWT dan Rasul-Nya ?, sedang kita belum pernah mengenal dan meyakini sifat (TAUHID / Rukun Iman), perkataan (Al QUR’AN dan HADIST), dan perbuatannya (JAGAT ALAM RAYA dan ISINYA).

Lalu....

Mungkinkah karena keengganan dan kelalaian kita untuk mengenal serta menyakini akan sifat, perkataan, dan perbuatan-Nya itu, sehingga membuat kita sampai saat ini masih berani serta gemar melalaikan dan mengingkari akan segala tuntunan dan ajaran-ajaran-Nya..??, Bahkan kita berani melakukan dan menempatkan diri ditengah-tengah kesesatan yang amat di murkai oleh Allah SWT sebagai sang Khaliq juga Pemilik dan Penguasa Jagat Alam Raya dan segala Isinya.....

Sungguh, khawatir dan takutlah kita akan murka-Nya Allah SWT...

Marilah kita cari dan dapatkan bersama Ridho-Nya Allah SWT, karena itu lebih bernilai dari apapun yang pernah dan akan ada di Alam Jagat Raya ini....

Contoh-contoh kelalaian yang kerap kita lakukan dalam keseharian, baik disadari maupun tanpa disadari :

  1. Yakin dengan bersembunyi-sembunyi dalam melakukan kesesatan dirinya akan selamat. Padahal diketahui olehnya, bahwa ada Allah SWT yang Maha Melihat dan Maha Mengetahui;
  2. Berkeluh kesah akan nasib hidup yang dipandangnya amat tidak adil dan menyenangkan bagi dirinya, sedang ia mengetahui bahwa ada Allah SWT yang Maha Pengasih, Penyayang dan Maha Berkehendak;
  3. Khawatir dan kurang puas akan rizqinya, padahal ia mengetahui bahwa ada Allah SWT yang Maha Adil dan Bijaksana;
  4. Khawatir dan Menunda-nunda pertobatan didalam kesesatan, padahal ia mengetahui bahwa ada Allah SWT yang Maha Pengampun lagi Maha Perkasa;
  5. Melakukan berbagai ibadah dengan pengetahuan seadanya tanpa ada keinginan dan usaha untuk mengetahui dan mempelajarinya lebih mendalam serta lebih baik lagi;
  6. dan yang lain-lainnya, yang diketahui oleh diri kita masing-masing.

Penyebab inti dari terjadinya contoh-contoh tersebut di atas disimpulkan, karena ternyata kebanyakan dari kita baru dapat mengetahui Allah SWT dan Rukun Ke-Iman-an lainnya hanya sebatas simbol ke Islam an kita saja, lalu kita lalai dan enggan tuk mengenal dan mengkaji lebih baik lagi mengenai pemahaman dan kandungan makna yang ada didalamnya. Sehingga hal tersebut tentulah membuahkan keyakinan yang salah dan rapuh akan Iman itu sendiri....

Lantas bagaimana dengan amal ibadah kita selama ini...??

Telah sesuaikah dengan tuntunan dan syarat-syaratnya...??

Yakinkah akan sampai kepada-Nya....??

Berapa besarkah peluang diterimanya amal ibadah kita ...??

Bukankah seluruh amal ibadah itu dilakukan dengan berbasis kepada Ke-Iman-an yang benar dan mantap....??

Wallahuallam...

Semoga dengan penulisan ini semua, memberikan kita inspirasi dan motivasi bagi kita untuk mau membuka diri dan meringankan diri kita agar kita bersama mau mencari dan mengunjungi berbagai majlis-majlis ilmu yang akan memberikan kita pemahaman dan keyakinan yang benar akan Allah SWT, Rassul serta ajaran-ajaran dan tuntunan-tuntunan yang disampaikannya.... Amin

Sahabat Sang Pelajar

Muhammad Luthfi Ali bin H. Ali Dimmung bin Guru Dimmung (Rohimun) bin Guru Na’im

Tidak ada komentar: